Banyak sekali hubungan yang hancur di tengah jalan cuma karena satu alasan. Padahal di awal mereka bersatu karena banyak alasan yang menyatukan mereka. Membuat mereka merasa berada di dunia, bahkan merasa menguasai dunia dalam genggaman.
Sering dengar kalimat, "beri aku satu alasan untuk tetap mempertahankan hubungan ini". Dengar ya buat yang sering bilang ini dan bisa jadi siapapun, kenapa harus hanya satu alasan untuk bersatu sedangkan banyak sekali alasan untuk tetap bersama.
Bodoh luar biasa rasanya mereka yang merasa berotak dan beragama, mereka seenak perutnya mengartikan bahkan menginterpretasikan kitab suci sesuai kebutuhannya. Agama yang awalnya suci kadang bisa jadi awal kemunafikan, contohnya FPI. Ini dunia Tuhan yang tidak satu agamapun sebenarnya bisa menggambarkan kehadiran-Nya secara sempurna dan sebesar aslinya.
Kita manusia sering tercerai beraikan karena alasan, bahkan hanya satu alasan. Mengesampingkan alasan tersenyum dan bahagia bersama. Banyak alasanmu dalam bersatu seharusnya mampu mengesampingkan alasan kecil untuk berpisah, kecuali kamu hanya main-main.
Ketika kamu menjadikan alasan untuk sebuah permainan, bersiaplah untuk sebuah permainan yang mempunyai tenggat waktu satu babak yang sangat lama yang diwasiti oleh Tuhan. Bersiaplah untuk menerima hukuman dari Sang Wasit yaitu dosa. Layaknya sebuah permainan sepak bola, yang sudah terkena kartu merah maka tidak bisa main di laga selanjutnya. Begitu pula dengan kehidupan, jika semakin banyak dosamu maka kamu tidak akan pernah pantas menuju hidup selanjutnya.
Sering dengar kalimat, "beri aku satu alasan untuk tetap mempertahankan hubungan ini". Dengar ya buat yang sering bilang ini dan bisa jadi siapapun, kenapa harus hanya satu alasan untuk bersatu sedangkan banyak sekali alasan untuk tetap bersama.
Bodoh luar biasa rasanya mereka yang merasa berotak dan beragama, mereka seenak perutnya mengartikan bahkan menginterpretasikan kitab suci sesuai kebutuhannya. Agama yang awalnya suci kadang bisa jadi awal kemunafikan, contohnya FPI. Ini dunia Tuhan yang tidak satu agamapun sebenarnya bisa menggambarkan kehadiran-Nya secara sempurna dan sebesar aslinya.
Kita manusia sering tercerai beraikan karena alasan, bahkan hanya satu alasan. Mengesampingkan alasan tersenyum dan bahagia bersama. Banyak alasanmu dalam bersatu seharusnya mampu mengesampingkan alasan kecil untuk berpisah, kecuali kamu hanya main-main.
Ketika kamu menjadikan alasan untuk sebuah permainan, bersiaplah untuk sebuah permainan yang mempunyai tenggat waktu satu babak yang sangat lama yang diwasiti oleh Tuhan. Bersiaplah untuk menerima hukuman dari Sang Wasit yaitu dosa. Layaknya sebuah permainan sepak bola, yang sudah terkena kartu merah maka tidak bisa main di laga selanjutnya. Begitu pula dengan kehidupan, jika semakin banyak dosamu maka kamu tidak akan pernah pantas menuju hidup selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar