Kenapa surat ini bertuliskan untuk sang wahai ? Bukan kah wahai itu hanyalah sebuah kata sambung di depan yang berarti penekanan untuk subjek itu sendiri. Dan kenapa Sang Wahai ? bukannya Wahai itu di depan ? bukannya di belakang ?. Semua pertanyaan ini akan terjawab ketika aku bertemu sebuah sosok yang bisa menjadi penekanan untuk semua hal yang diusahakan. Jadi maksudnya siapa ? Maksud dari Sang Wahai adalah Calon istri dan ibu dari anak-anakku kelak. Kenapa saya mencantumkan kata ibu setelah istri ? Bukan kah wajib hukumnya bahwasanya peran ibu lebih penting dibandingkan peran istri ? Saya pun setuju posisi ibu jadi sebuah jabatan tertinggi yang diberikan kepada manusia dan hanya diberikan kepada wanita saja. Lalu kenapa calon istri yang disebut pertama ? dan kenapa seakan-akan menjadi sebuah prioritas untuk diperbincangkan ? Jawabannya adalah tidak semua istri akan mendapat kepercayaan menjadi seorang ibu. Disini saya tidak sedang berbicara "Bagaimana cara menjadi sosok ibu y
Ini sebuah kisah mengenai satu kelas yang paling mengesankan dalam sejarah SMA. Suatu kelas yang tidak membenci bahkan membicarakan keburukan di belakang punggung masing-masing. Bukan karena kita tidak punya perselisihan atau perbedaan, tetapi kita bersatu dalam suatu nasib yang sama yaitu lulus dan mengejar cita-cita hidup masing-masing. Sekarang beberapa dari kita sudah berkeluarga dan memiliki keturunan. Beberapa dari kita masih tertawa miris dengan status single-nya yang sepertinya sangat sulit ditanggalkan. Dan beberapa dari kita juga masih berkumpul bersama dalam 2 hari terpisah baru-baru ini. Mungkin bisa jadi itu yang disebut reunian sekitar 5 tahunan kita tidak berjumpa dan berceloteh ria. Mereka semua atau sebagian besar dari mereka atau beberapa dari mereka ini sangat berarti dan bersejarah buat kelangsungan hidup saya. Suatu waktu saya pernah merasakan terancam Drop Out dari SMA karena suatu hal yang tentu saja memalukan. Dan mereka lah yang menjadi barikade