Jika kita sering melihat anjing, mereka sering sekali menjilat lukanya. Saya kurang mengerti apa ada kandungan dalam ludah yang dapat mengeringkan luka. Setelah itu anjing itu selalu menguatkan dirinya untuk terus berlari dan bergerak sebagaimana biasanya. Meskipun terkadang anjing itu berhenti dan menjilat kembali lukanya.
Mulai bingung arti lagi apa ketika menjilat luka, anjing tersebut bertujuan mengurangi rasa sakit dalam luka tersebut? Entahlah. Seiring berjalannya waktu luka itu pasti semakin mengering. Mengering hingga akhirnya dapat terkelupas dan tidak ada darah lagi. Ketika sudah terkelupas luka tidak akan sakit dan mengerikan seperti sebelumnya.
Parah tidaknya luka kita bukan tergantung dari asal dan akibatnya, melainkan tergantung apakah sang manusia ini mampu dan kuat menahan sakit. Atau bahkan manusia ini terbiasa terluka sehingga menganggap sesuatu yang besar itu hal yang biasa terjadi. Sekalipun lukanya menganga lebar sekali.
Tidak ada salahnya berpikir berulang kali setelah terluka. Berpikir bagaimana luka itu bisa terjadi, bagaimana luka itu muncul dan mengeluarkan darah segar. Luka itu ada pasti ada peran selain kita. Selain kita bukan berarti ada orang lain yang berniat mencelakakan, tetapi Tuhan yang memberikan kita luka untuk menyadari betapa berartinya hidup menjadi orang yang baik.
Ketika kita dilukai orang baik dan itu fakta. Juga bukan berarti kita harus menyalahkan orang tersebut. Saya mesti sadar, segala sesuatu yang terjadi pasti ada tujuan. Sekalipun itu sebuah luka yang baru dan segar. Tuhan mengarahkan kita pada sesuatu yang sangat baik, pada waktu yang tidak tahu kapan dan yang jelas itu tepat. Seribu ampun untuk beribu luka pada semua makhlukmu. Harus cepat pulih dan terbang.
Mulai bingung arti lagi apa ketika menjilat luka, anjing tersebut bertujuan mengurangi rasa sakit dalam luka tersebut? Entahlah. Seiring berjalannya waktu luka itu pasti semakin mengering. Mengering hingga akhirnya dapat terkelupas dan tidak ada darah lagi. Ketika sudah terkelupas luka tidak akan sakit dan mengerikan seperti sebelumnya.
Parah tidaknya luka kita bukan tergantung dari asal dan akibatnya, melainkan tergantung apakah sang manusia ini mampu dan kuat menahan sakit. Atau bahkan manusia ini terbiasa terluka sehingga menganggap sesuatu yang besar itu hal yang biasa terjadi. Sekalipun lukanya menganga lebar sekali.
Tidak ada salahnya berpikir berulang kali setelah terluka. Berpikir bagaimana luka itu bisa terjadi, bagaimana luka itu muncul dan mengeluarkan darah segar. Luka itu ada pasti ada peran selain kita. Selain kita bukan berarti ada orang lain yang berniat mencelakakan, tetapi Tuhan yang memberikan kita luka untuk menyadari betapa berartinya hidup menjadi orang yang baik.
Ketika kita dilukai orang baik dan itu fakta. Juga bukan berarti kita harus menyalahkan orang tersebut. Saya mesti sadar, segala sesuatu yang terjadi pasti ada tujuan. Sekalipun itu sebuah luka yang baru dan segar. Tuhan mengarahkan kita pada sesuatu yang sangat baik, pada waktu yang tidak tahu kapan dan yang jelas itu tepat. Seribu ampun untuk beribu luka pada semua makhlukmu. Harus cepat pulih dan terbang.
Komentar
Posting Komentar