Hari ini saya berangkat ke kampus tepat pukul tujuh pagi. Semua bertepatan dengan waktu berangkat pekerja kantoran sampai anak sekolahan. Dari kendaraan beroda dua sampai empat semua turun ke jalan meramaikan semarak pagi. Jalanan yang awalnya hanya aspal bercorak putih menjelma menjadi warna pelangi cat kendaraan serta asap knalpot.
Satu alasan yang pasti bisa mengurangi kecepatan mereka hingga berhenti adalah lampu lalu lintas. Semua orang bisa diibaratkan para pembalap yang berlomba segera sampai garis finish. Ketika merah mereka semua tidak diperbolehkan melaju sampai akhirnya lampu hijaulah yang menyala.
Seringkali dipandang sebelah mata dan tidak diperdulikan Tetap berdiri tegak baik hujan maupun terik matahari. Lampu lalu lintas sama sekali bukan makhluk ciptaan Tuhan yang punya kelebihan. Lampu lalu lintas adalah gambaran umum kehidupan kita manusia.
Di dunia ini hidup berbagai macam manusia dengan isi otak yang berbeda-beda. Ada yang ingin hidup enak dan membahagiakan orang lain hingga ada yang ingin segera mengakhiri hidupnnya. Variatif sekali apa yang diinginkan per kepala manusia. Semakin variatif pula cara yang dapat digunakan.
Sama halnya lampu lalu lintas yang berdiri tegak di banyak persimpangan jalan. Meskipun berbeda-beda warna lampu yang menyala. Satu tujuan yang menjadi dasar, yaitu untuk mengatur lalu lintas agar lancar tidak macet, tidak ada kecelakaan, atau bahkan memudahkan tugas manusia.
Seperti hidup kita masing-masing manusia. Malulah kita pada benda mati tak berakal seperti lampu lalu lintas. Yang mampu menciptakan harmoni dalam lingkup kecil yaitu suatu persimpangan jalan. Meskipun pikiran kita berbeda satu sama lainnya baiknya itu saling melengkapi. Sehingga menjadikan harmoni kehidupan yang indah dan beragam
Tetap di jalan yang benar meskipun banyak godaan menghadang. Seperti hujan dan panas yang tidak menghentikan lampu lalu lintas mengatur harmoni jalanan. Berbahagialah kita yang hidup dalam keberagaman, karena itulah hidup kita lengkap.
Satu alasan yang pasti bisa mengurangi kecepatan mereka hingga berhenti adalah lampu lalu lintas. Semua orang bisa diibaratkan para pembalap yang berlomba segera sampai garis finish. Ketika merah mereka semua tidak diperbolehkan melaju sampai akhirnya lampu hijaulah yang menyala.
Seringkali dipandang sebelah mata dan tidak diperdulikan Tetap berdiri tegak baik hujan maupun terik matahari. Lampu lalu lintas sama sekali bukan makhluk ciptaan Tuhan yang punya kelebihan. Lampu lalu lintas adalah gambaran umum kehidupan kita manusia.
Di dunia ini hidup berbagai macam manusia dengan isi otak yang berbeda-beda. Ada yang ingin hidup enak dan membahagiakan orang lain hingga ada yang ingin segera mengakhiri hidupnnya. Variatif sekali apa yang diinginkan per kepala manusia. Semakin variatif pula cara yang dapat digunakan.
Sama halnya lampu lalu lintas yang berdiri tegak di banyak persimpangan jalan. Meskipun berbeda-beda warna lampu yang menyala. Satu tujuan yang menjadi dasar, yaitu untuk mengatur lalu lintas agar lancar tidak macet, tidak ada kecelakaan, atau bahkan memudahkan tugas manusia.
Seperti hidup kita masing-masing manusia. Malulah kita pada benda mati tak berakal seperti lampu lalu lintas. Yang mampu menciptakan harmoni dalam lingkup kecil yaitu suatu persimpangan jalan. Meskipun pikiran kita berbeda satu sama lainnya baiknya itu saling melengkapi. Sehingga menjadikan harmoni kehidupan yang indah dan beragam
Tetap di jalan yang benar meskipun banyak godaan menghadang. Seperti hujan dan panas yang tidak menghentikan lampu lalu lintas mengatur harmoni jalanan. Berbahagialah kita yang hidup dalam keberagaman, karena itulah hidup kita lengkap.
Komentar
Posting Komentar