Waktu dulu masih duduk di bangku TK. Selama sekitar 2 tahun saya merasakan susah dan senang sebagai anak kecil yang polos. Teman-teman yang menyenangkan sampai akhirnya kita berpisah. Saya kurang tahu apakah kesedihan ketika berpisah ini hanya saya atau kita semua merasakannya dari waktu kita TK. Banyak sekali hal yang kita rindukan mulai dari main mandi bola, prosotan, bahkan sampek boker di celana. Semua itu terangkai dalam momentum yang akan selalu kita ingat.
Tentu waktu berpindah ke SD, saya harus bertemu guru baru, teman baru, bahkan tempat bermain yang baru. Tempat bermain SD sangat membosankan menurut saya waktu itu. Tidak ada yang namanya mandi bola, prosotan, dan mainan menyenangkan lainnya. Yang ada hanya lapangan kosong luas dengan sedikit canopi di atasnya. Sangat aneh melihat banyak sekali orang yang belum pernah dikenal, bahkan seragam yang berbeda.
Semua itu tentu saja membutuhkan pengorbanan untuk istilahnya move-on. Kita harus mampu menjadikan masa lalu tetap sebagai masa lalu. Kadang-kadang kalo semua itu sudah sempurna menjadi kenangan. Pasti kita bisa diem sambil lihat bintang atau apalah sambil ketawa-ketawa bahkan bisa nangis. Setiap tingkat pasti semakin complicated kenangan dan cerita yang dibangun.
Begitu pula SMP kemudian beralih masa SMA tanpa terasa sekarang ada di bangku perkuliahan. Sebenarnya mengingat banyak sekali yang kita lalui dalam satu per satu tingkat, semua itu pasti berasa bukan tak terasa. Begitu pula ketika kita punya pacar atau kekasih. Setiap orang pasti punya kesan yang berbeda dan unik.
Kebahagiaan waktu kita baru ingin mendekati, lalu memutuskan untuk jadikan wanita itu sebagai target. Kebahagiaan itu berlipat ketika rencana perekrutan wanita tersebut sebagai pacar kita. Kasarnya diterima jadi pacar. Sampai akhirnya perjalanan cinta yang tidak mulus, tidak melulu bahagia, hingga berpisah. Sedih banget rasanya waktu berpisah.
Dibutuhkan mental yang kuat untuk menerima kenyataan bahwa wanita itu sudah tidak disisiku. Sendiri itu enggak enak malah ditambahi keinget-inget mantan. Dan akhirnya bertemu dengan orang baru dengan wajah baru, kebiasaan baru, serta segalanya yang berbeda. Masa transisi adalah masa dimana kita sulit menentukan apakah harus tinggal dengan kenangan masa lalu atau mampu move-on.
Satu hal yang pasti hidup tidak melulu tentang percintaan. Sayangilah dirimu sendiri melebihi orang lain. Kasianilah dirimu ketika kamu menangis di pojokkan. Berhentilah anggap masa lalumu terbaik. Masa depan masih banyak kebaikan serta kebahagiaan yang akan kita lalui nantinya. Musuhmu sekarang itu sampah yang melekat dihidupmu yang hanya bisa dibersihkan dengan tetap bergerak serta berdoa. Tetaplah hidup , Tetaplah bergerak, dan Tetaplah berkembang.
Tentu waktu berpindah ke SD, saya harus bertemu guru baru, teman baru, bahkan tempat bermain yang baru. Tempat bermain SD sangat membosankan menurut saya waktu itu. Tidak ada yang namanya mandi bola, prosotan, dan mainan menyenangkan lainnya. Yang ada hanya lapangan kosong luas dengan sedikit canopi di atasnya. Sangat aneh melihat banyak sekali orang yang belum pernah dikenal, bahkan seragam yang berbeda.
Semua itu tentu saja membutuhkan pengorbanan untuk istilahnya move-on. Kita harus mampu menjadikan masa lalu tetap sebagai masa lalu. Kadang-kadang kalo semua itu sudah sempurna menjadi kenangan. Pasti kita bisa diem sambil lihat bintang atau apalah sambil ketawa-ketawa bahkan bisa nangis. Setiap tingkat pasti semakin complicated kenangan dan cerita yang dibangun.
Begitu pula SMP kemudian beralih masa SMA tanpa terasa sekarang ada di bangku perkuliahan. Sebenarnya mengingat banyak sekali yang kita lalui dalam satu per satu tingkat, semua itu pasti berasa bukan tak terasa. Begitu pula ketika kita punya pacar atau kekasih. Setiap orang pasti punya kesan yang berbeda dan unik.
Kebahagiaan waktu kita baru ingin mendekati, lalu memutuskan untuk jadikan wanita itu sebagai target. Kebahagiaan itu berlipat ketika rencana perekrutan wanita tersebut sebagai pacar kita. Kasarnya diterima jadi pacar. Sampai akhirnya perjalanan cinta yang tidak mulus, tidak melulu bahagia, hingga berpisah. Sedih banget rasanya waktu berpisah.
Dibutuhkan mental yang kuat untuk menerima kenyataan bahwa wanita itu sudah tidak disisiku. Sendiri itu enggak enak malah ditambahi keinget-inget mantan. Dan akhirnya bertemu dengan orang baru dengan wajah baru, kebiasaan baru, serta segalanya yang berbeda. Masa transisi adalah masa dimana kita sulit menentukan apakah harus tinggal dengan kenangan masa lalu atau mampu move-on.
Satu hal yang pasti hidup tidak melulu tentang percintaan. Sayangilah dirimu sendiri melebihi orang lain. Kasianilah dirimu ketika kamu menangis di pojokkan. Berhentilah anggap masa lalumu terbaik. Masa depan masih banyak kebaikan serta kebahagiaan yang akan kita lalui nantinya. Musuhmu sekarang itu sampah yang melekat dihidupmu yang hanya bisa dibersihkan dengan tetap bergerak serta berdoa. Tetaplah hidup , Tetaplah bergerak, dan Tetaplah berkembang.
Komentar
Posting Komentar