Langsung ke konten utama

13 Tidak Selalu Sial -part2-

Akhirnya tidak terasa menginjak umur jagung pertama yaitu satu bulan. Pencapaian yang terlihat sederhana namun membawa kebahagiaan bagi kami berdua. Mulai terjadi beberapa hal bodoh namun realistis. Mereka bilang hubungan baru itu masih anget-angetnya. Seakan-akan ada waktunya kita merenggang sebelum merapat kembali, di pikiranku bodo amat. "Cinta selalu membawa kebaikan", keyakinan ini yang selalu kubawa dalam hidup berpindah-pindah hati.

Hidup sebagai nomad dalam hal mencintai seseorang bukan berarti membiasakan hati ini untuk dinamis. Hati saya konservatif dan efektif. Mungkin dua kata ini cocok untuk menggambarkan bagaimana tipikal hati saya. Konservatif seperti pengertiannya suatu penguatan pada suatu kebiasaan. Sifat ini menggambarkan bagaimana saya tidak mudah untuk berpindah melupakan yang lama tanpa harus mengalami sakit hati. Efektif tidak mengenal kata terlalu lama dan banyak pertimbangan. Saya selalu yakin perasaan cinta terhadap seseorang ada karena kehendak Tuhan. Jadi jika saya sudah timbul perasaan cinta maka akan saya kejar dan saya dapatkan.

Begitulah cinta selalu membawa kebaikan meskipun pacaran tidak hanya sekali. Mungkin Bernard yang sekarang sudah melalui proses dari beberapa masa lalu untuk dipantaskan pada hadapan Maria Khristina Rismawati Hanka. Kalo tiba-tiba ngebayangin dia, isinya ketawa-ketawa bodoh sendiri. Entah kenapa susah sekali melarang seonggok daging satu ini untuk berhenti makan-makanan berlemak dan kolesterol.

Enggak usah heran, sedikit olokan itu sudah biasa karena cinta itu realistis bukan sekedar cerita fantastis yang enggak logis. Sedikit perbedaan dia dengan yang dulu. Kalo misalnya lagi makan bareng sama pacar dulu sejarahnya selalu cewek itu makanannya enggak habis dan di saat itulah saya mendapat bonus porsi gratis. Sedangkan sekarang ini malah si perut karet berwajah cantik ini malah dia yang merampok makanan saya dan makanannya selalu habis, ya itulah pacar saya satu-satunya. hahaha

Di hari sebulanan kami cuaca hujan, seluruh jalanan Surabaya dibasahi hujan tak terkecuali. Hujan adalah bumbu pelengkap layaknya merica yang tidak selalu wajib pada makanan. Hujan melengkapi hari kita menjadi suasana romantis meskipun waktu itu jam pulang kerja dan macet. Basah sudah biasa namanya aja hujan.

Melihat wanita yang tidak kurus tentu timbul reflek dari seorang pacar untuk menyuruh olahraga. Ajaib, dia mau olahraga jogging dan sit up. Perlu banget diberi standing ovation buat si Ratu Babi ini. Eh ternyata, seminggu belum lengkap sudah berhenti. Kembali kebiasaan lama dari pacar saya yang cantik ginuk-ginuk ini  banyak tidur dan banyak makan. Selalu saya tidak berhenti memberikan nasehat agar jangan kebanyakan makan. Namanya orang enggak nurut, waktu dia Medical Check-Up  diwajibkan untuk menimbang badan. Malu dong akhirnya jarumnya hampir dikit menunjuk angka 50.

Entah kenapa apapun dia setiap ketemu semakin bertambah cantik. Tuhan baik sekali dikirimin paket jumbo dengan isinya kebahagiaan. "I Love You My Lovely Miss Piggy"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Burger

Makanan yang sering banget muncul waktu kartun Spongebob Squarepant. Dimana waktu di kartun ini makanan ini dipuja-puja jadi makanan terenak dan membawa kebahagiaan. Ya terlepas dari realita kartun tadi, bagi saya burger ini punya arti sendiri pada hidup. Krabby Patty di Serial Spongebob Squarepants Ditemukan pertama kali sekaligus merupakan makanan khas kota Hamburg, Jerman. Ialah sebuah makanan yang terdiri dari tumpukan dua roti bundar ata bun yang biasanya terdapat daging, sayuran bawang serta saus di antaranya. Kalo di Indonesia dapat kita beli di restoran cepat saji. Ada hal unik yang menurut saya bisa dilihat dari hamburger atau burger ini. Prinsip utama burger adalah dua roti bundar yang menjadi alas serta penutup roti ini. Sedangkan isinya bisa diubah sesuai dengan selera. Burger ini banyak sekali macamnya dan sangat fleksibel sekali, sesuai dengan kehidupan setiap orang berbeda namun punya dasar yang sama sebenarnya. Dua roti bundar tadi bisa diibaratkan bagaimana keh...

Bergeser Seperti Semula Lutut Saya

Semua terjadi begitu cepat, tanpa terasa muncul kehancuran masa depan di pikiran. Dislokasi lutut bukan hal sepele buatku. Pertandingan basket tempo hari seakan menjadi hari terakhir berolah raga. Keadaan sehat walafiat pun sekejap sirna dari bayangan cacat dan trauma seumur hidup. Harapan hidup nikmat berasa hilang dalam secepat kilat. Si Maria main ke rumah waktu tadi siang. Tanpa sengaja pacar saya ini duduk di lutut saya. Sekejap saya berteriak kesakitan karena lutut saya bergeser dari tempat sewajarnya. Saya berusaha berteriak minta tolong pada siapapun, namun hingga dua jam segala jerih payah seakan sirna. Klinik di perumahan pun tidak berani berbuat apa-apa. Waktu itu posisi saya sedang berada di lantai 2. Pikiran saya hanya ada kata "Rumah Sakit". Bergerak sesenti pun benar-benar menambah rasa sakit pada lutut saya. Sopir Taksi pun menyerah untuk mengevakuasi saya ke Rumah Sakit. Saya memutuskan untuk meminta jasa ambulan dari rumah sakit terdekat. Ambulan pun sedang...

Surat Untuk Sang Wahai

 Kenapa surat ini bertuliskan untuk sang wahai ? Bukan kah wahai itu hanyalah sebuah kata sambung di depan yang berarti penekanan untuk subjek itu sendiri. Dan kenapa Sang Wahai ? bukannya Wahai itu di depan ? bukannya di belakang ?. Semua pertanyaan ini akan terjawab ketika aku bertemu sebuah sosok yang bisa menjadi penekanan untuk semua hal yang diusahakan. Jadi maksudnya siapa ? Maksud dari Sang Wahai adalah Calon istri dan ibu dari anak-anakku kelak. Kenapa saya mencantumkan kata ibu setelah istri ? Bukan kah wajib hukumnya bahwasanya peran ibu lebih penting dibandingkan peran istri ? Saya pun setuju posisi ibu jadi sebuah jabatan tertinggi yang diberikan kepada manusia dan hanya diberikan kepada wanita saja. Lalu kenapa calon istri yang disebut pertama ? dan kenapa seakan-akan menjadi sebuah prioritas untuk diperbincangkan ? Jawabannya adalah tidak semua istri akan mendapat kepercayaan menjadi seorang ibu. Disini saya tidak sedang berbicara "Bagaimana cara menjadi sosok ibu y...