Langsung ke konten utama

Kamu itu Teman apa Jelangkung ???

Sejak dari dalam kandungan kita sudah punya teman. Aneh rasanya padahal ngomong aja masih belajaran. Tau nggak sih? Tuhan itu baik banget sama kita. Salah bukti nyata dan paling tidak kita rasakan sama sekali. Tuhan berikan kita modal teman kita diawal hidup kita. Teman abadi yang malah ada garansi kesetiaan di dalamnya.

Tuhan bukan layaknya programmer di game-game pada umumnya. Misalnya pada game sepakbola, di awal pemain yang diberikan itu sangat amatir dan skillnya jelek. Kalo Tuhan, modal yang diberikan buat kita hidup sejak keluar dari rahim yaitu teman terbaik selama hidup. Mereka adalah keluarga kita terutama orang tua kita yang tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang.

Hidup kita pasti berubah dan kita nggak lagi cuma ngedot sama ngempeng aja kerjaannya. Mulailah datang bencana baru yang menyebabkan kita mengerti hal baik dan buruk, namanya "Sekolah". Bayangkan kalo kita nggak sekolah mungkin kita bisa berbahagia sampek sekarang nggak dililit sama diperbudak tugas. Tapi yang tadi cuma curhat soalnya lagi stres kuliah, tolong jangan dianggep serius.

Masuk sekolah langsung banyak banget ketemu orang asing. Mulai banyak pertanyaan yang timbul, mulai dari mereka ini power ranger apa, mereka ini dari planet apa, dan segala macem. Seiring berjalan waktu mulailah naik pangkat mereka dari "Stranger" ke "Friend".

Kita berteman karena kita merasa cocok dengan orang asing tersebut. Masuk dunia paling aneh dan absurd namanya kuliah. Aura perbudakan di sini semakin kental, baik oleh tugas bahkan oleh senior berwatak sok supermen yang sempurna tapi aslinya cemen. Bukan karena paksaan seperti dulu ada senior yang kebonafitannya dipertanyakan harus berteman dengan satu angkatan. Akhirnya semua orang satu angkatan mempunya label teman dijidat mereka masing-masing.

Berteman karena pengkaderan ibarat kamu langsung kawin sama orang yang dijodohin orang tuamu dan kamu gak kenal. Endingnya belum tentu "Happy Ending". Karena itu juga akhirnya saya bisa mengelompokkan teman jadi dua jenis. Yang pertama memang baik karena niat berteman dan berikutnya baik karena ada maunya.

Tipe yang kedua itu berbahaya sekali saudara-saudara. Teman seperti itu adalah jelmaan dari jelangkung yang dapet misi undercover jadi manusia. Mengapa saya menyamakan dengan jelangkung, karena mereka memiliki filosofi yang agak mirip dengan "Datang tak dijemput, Pulang tak diantar". Filosofi yang dimiliki teman bertipe itu adalah "Datang kalo ada butuh, Tidak Datang kalo tidak butuh".

Filosofi tersebut sebenarnya sudah sering kita dengar dan pelajari waktu bersekolah di SMP. Di SMP kita pernah belajar sejarah yang membahas mengenai penjajah atau oportunis. Yang dia datanya hanya ada butuh dengan daerah tersebut. Setelah tidak butuh maka dicampakkanlah penduduk lokal.





Saya tidak bermaksud untuk menjauhkan kalian yang baca dari teman-teman kalian. Tapi yang saya harapkan disini untuk memperbanyak tipe seperti itu. Berteman dengan makhluk seperti itu punya banyak keuntungan. Misalnya bisa nambah pahala, training kesabaran, training berbuat baik tanpa membeda-bedakan, dan masih banyak lagi manfaat mulia di dalamnya.

Inilah Kebesaran Tuhan, dimana sesuatu yang sepertinya buruk perangainya ternyata punya banyak dampak baik bagi kehidupan kita. Orang gila aja bisa bangga dan bahagia sama hidupnya, kenapa kita yang waras tidak. "Long Live Life"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Burger

Makanan yang sering banget muncul waktu kartun Spongebob Squarepant. Dimana waktu di kartun ini makanan ini dipuja-puja jadi makanan terenak dan membawa kebahagiaan. Ya terlepas dari realita kartun tadi, bagi saya burger ini punya arti sendiri pada hidup. Krabby Patty di Serial Spongebob Squarepants Ditemukan pertama kali sekaligus merupakan makanan khas kota Hamburg, Jerman. Ialah sebuah makanan yang terdiri dari tumpukan dua roti bundar ata bun yang biasanya terdapat daging, sayuran bawang serta saus di antaranya. Kalo di Indonesia dapat kita beli di restoran cepat saji. Ada hal unik yang menurut saya bisa dilihat dari hamburger atau burger ini. Prinsip utama burger adalah dua roti bundar yang menjadi alas serta penutup roti ini. Sedangkan isinya bisa diubah sesuai dengan selera. Burger ini banyak sekali macamnya dan sangat fleksibel sekali, sesuai dengan kehidupan setiap orang berbeda namun punya dasar yang sama sebenarnya. Dua roti bundar tadi bisa diibaratkan bagaimana keh...

Bergeser Seperti Semula Lutut Saya

Semua terjadi begitu cepat, tanpa terasa muncul kehancuran masa depan di pikiran. Dislokasi lutut bukan hal sepele buatku. Pertandingan basket tempo hari seakan menjadi hari terakhir berolah raga. Keadaan sehat walafiat pun sekejap sirna dari bayangan cacat dan trauma seumur hidup. Harapan hidup nikmat berasa hilang dalam secepat kilat. Si Maria main ke rumah waktu tadi siang. Tanpa sengaja pacar saya ini duduk di lutut saya. Sekejap saya berteriak kesakitan karena lutut saya bergeser dari tempat sewajarnya. Saya berusaha berteriak minta tolong pada siapapun, namun hingga dua jam segala jerih payah seakan sirna. Klinik di perumahan pun tidak berani berbuat apa-apa. Waktu itu posisi saya sedang berada di lantai 2. Pikiran saya hanya ada kata "Rumah Sakit". Bergerak sesenti pun benar-benar menambah rasa sakit pada lutut saya. Sopir Taksi pun menyerah untuk mengevakuasi saya ke Rumah Sakit. Saya memutuskan untuk meminta jasa ambulan dari rumah sakit terdekat. Ambulan pun sedang...

Surat Untuk Sang Wahai

 Kenapa surat ini bertuliskan untuk sang wahai ? Bukan kah wahai itu hanyalah sebuah kata sambung di depan yang berarti penekanan untuk subjek itu sendiri. Dan kenapa Sang Wahai ? bukannya Wahai itu di depan ? bukannya di belakang ?. Semua pertanyaan ini akan terjawab ketika aku bertemu sebuah sosok yang bisa menjadi penekanan untuk semua hal yang diusahakan. Jadi maksudnya siapa ? Maksud dari Sang Wahai adalah Calon istri dan ibu dari anak-anakku kelak. Kenapa saya mencantumkan kata ibu setelah istri ? Bukan kah wajib hukumnya bahwasanya peran ibu lebih penting dibandingkan peran istri ? Saya pun setuju posisi ibu jadi sebuah jabatan tertinggi yang diberikan kepada manusia dan hanya diberikan kepada wanita saja. Lalu kenapa calon istri yang disebut pertama ? dan kenapa seakan-akan menjadi sebuah prioritas untuk diperbincangkan ? Jawabannya adalah tidak semua istri akan mendapat kepercayaan menjadi seorang ibu. Disini saya tidak sedang berbicara "Bagaimana cara menjadi sosok ibu y...