Sejak dari dalam kandungan kita sudah punya teman. Aneh rasanya padahal ngomong aja masih belajaran. Tau nggak sih? Tuhan itu baik banget sama kita. Salah bukti nyata dan paling tidak kita rasakan sama sekali. Tuhan berikan kita modal teman kita diawal hidup kita. Teman abadi yang malah ada garansi kesetiaan di dalamnya.
Tuhan bukan layaknya programmer di game-game pada umumnya. Misalnya pada game sepakbola, di awal pemain yang diberikan itu sangat amatir dan skillnya jelek. Kalo Tuhan, modal yang diberikan buat kita hidup sejak keluar dari rahim yaitu teman terbaik selama hidup. Mereka adalah keluarga kita terutama orang tua kita yang tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang.
Hidup kita pasti berubah dan kita nggak lagi cuma ngedot sama ngempeng aja kerjaannya. Mulailah datang bencana baru yang menyebabkan kita mengerti hal baik dan buruk, namanya "Sekolah". Bayangkan kalo kita nggak sekolah mungkin kita bisa berbahagia sampek sekarang nggak dililit sama diperbudak tugas. Tapi yang tadi cuma curhat soalnya lagi stres kuliah, tolong jangan dianggep serius.
Masuk sekolah langsung banyak banget ketemu orang asing. Mulai banyak pertanyaan yang timbul, mulai dari mereka ini power ranger apa, mereka ini dari planet apa, dan segala macem. Seiring berjalan waktu mulailah naik pangkat mereka dari "Stranger" ke "Friend".
Kita berteman karena kita merasa cocok dengan orang asing tersebut. Masuk dunia paling aneh dan absurd namanya kuliah. Aura perbudakan di sini semakin kental, baik oleh tugas bahkan oleh senior berwatak sok supermen yang sempurna tapi aslinya cemen. Bukan karena paksaan seperti dulu ada senior yang kebonafitannya dipertanyakan harus berteman dengan satu angkatan. Akhirnya semua orang satu angkatan mempunya label teman dijidat mereka masing-masing.
Berteman karena pengkaderan ibarat kamu langsung kawin sama orang yang dijodohin orang tuamu dan kamu gak kenal. Endingnya belum tentu "Happy Ending". Karena itu juga akhirnya saya bisa mengelompokkan teman jadi dua jenis. Yang pertama memang baik karena niat berteman dan berikutnya baik karena ada maunya.
Tipe yang kedua itu berbahaya sekali saudara-saudara. Teman seperti itu adalah jelmaan dari jelangkung yang dapet misi undercover jadi manusia. Mengapa saya menyamakan dengan jelangkung, karena mereka memiliki filosofi yang agak mirip dengan "Datang tak dijemput, Pulang tak diantar". Filosofi yang dimiliki teman bertipe itu adalah "Datang kalo ada butuh, Tidak Datang kalo tidak butuh".
Filosofi tersebut sebenarnya sudah sering kita dengar dan pelajari waktu bersekolah di SMP. Di SMP kita pernah belajar sejarah yang membahas mengenai penjajah atau oportunis. Yang dia datanya hanya ada butuh dengan daerah tersebut. Setelah tidak butuh maka dicampakkanlah penduduk lokal.
Saya tidak bermaksud untuk menjauhkan kalian yang baca dari teman-teman kalian. Tapi yang saya harapkan disini untuk memperbanyak tipe seperti itu. Berteman dengan makhluk seperti itu punya banyak keuntungan. Misalnya bisa nambah pahala, training kesabaran, training berbuat baik tanpa membeda-bedakan, dan masih banyak lagi manfaat mulia di dalamnya.
Inilah Kebesaran Tuhan, dimana sesuatu yang sepertinya buruk perangainya ternyata punya banyak dampak baik bagi kehidupan kita. Orang gila aja bisa bangga dan bahagia sama hidupnya, kenapa kita yang waras tidak. "Long Live Life"
Tuhan bukan layaknya programmer di game-game pada umumnya. Misalnya pada game sepakbola, di awal pemain yang diberikan itu sangat amatir dan skillnya jelek. Kalo Tuhan, modal yang diberikan buat kita hidup sejak keluar dari rahim yaitu teman terbaik selama hidup. Mereka adalah keluarga kita terutama orang tua kita yang tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang.
Hidup kita pasti berubah dan kita nggak lagi cuma ngedot sama ngempeng aja kerjaannya. Mulailah datang bencana baru yang menyebabkan kita mengerti hal baik dan buruk, namanya "Sekolah". Bayangkan kalo kita nggak sekolah mungkin kita bisa berbahagia sampek sekarang nggak dililit sama diperbudak tugas. Tapi yang tadi cuma curhat soalnya lagi stres kuliah, tolong jangan dianggep serius.
Masuk sekolah langsung banyak banget ketemu orang asing. Mulai banyak pertanyaan yang timbul, mulai dari mereka ini power ranger apa, mereka ini dari planet apa, dan segala macem. Seiring berjalan waktu mulailah naik pangkat mereka dari "Stranger" ke "Friend".
Kita berteman karena kita merasa cocok dengan orang asing tersebut. Masuk dunia paling aneh dan absurd namanya kuliah. Aura perbudakan di sini semakin kental, baik oleh tugas bahkan oleh senior berwatak sok supermen yang sempurna tapi aslinya cemen. Bukan karena paksaan seperti dulu ada senior yang kebonafitannya dipertanyakan harus berteman dengan satu angkatan. Akhirnya semua orang satu angkatan mempunya label teman dijidat mereka masing-masing.
Berteman karena pengkaderan ibarat kamu langsung kawin sama orang yang dijodohin orang tuamu dan kamu gak kenal. Endingnya belum tentu "Happy Ending". Karena itu juga akhirnya saya bisa mengelompokkan teman jadi dua jenis. Yang pertama memang baik karena niat berteman dan berikutnya baik karena ada maunya.
Tipe yang kedua itu berbahaya sekali saudara-saudara. Teman seperti itu adalah jelmaan dari jelangkung yang dapet misi undercover jadi manusia. Mengapa saya menyamakan dengan jelangkung, karena mereka memiliki filosofi yang agak mirip dengan "Datang tak dijemput, Pulang tak diantar". Filosofi yang dimiliki teman bertipe itu adalah "Datang kalo ada butuh, Tidak Datang kalo tidak butuh".
Filosofi tersebut sebenarnya sudah sering kita dengar dan pelajari waktu bersekolah di SMP. Di SMP kita pernah belajar sejarah yang membahas mengenai penjajah atau oportunis. Yang dia datanya hanya ada butuh dengan daerah tersebut. Setelah tidak butuh maka dicampakkanlah penduduk lokal.
Saya tidak bermaksud untuk menjauhkan kalian yang baca dari teman-teman kalian. Tapi yang saya harapkan disini untuk memperbanyak tipe seperti itu. Berteman dengan makhluk seperti itu punya banyak keuntungan. Misalnya bisa nambah pahala, training kesabaran, training berbuat baik tanpa membeda-bedakan, dan masih banyak lagi manfaat mulia di dalamnya.
Inilah Kebesaran Tuhan, dimana sesuatu yang sepertinya buruk perangainya ternyata punya banyak dampak baik bagi kehidupan kita. Orang gila aja bisa bangga dan bahagia sama hidupnya, kenapa kita yang waras tidak. "Long Live Life"
Komentar
Posting Komentar