Sebuah kehidupan berasal dari cinta. Suatu cinta bukan keajaiban yang sama sekali tidak bisa dinalar. Cinta adalah suatu dasar kita menjadi suatu nafas yang berarti. Terdiam ketika ada cinta datang dan pergi. Berawal dari sebuah udara yang berhembus, cerita yang beredar, bahkan potret mata semata. Saya duduk termenung seakan menonton film lama yang belum tentu bagus ratingnya.
Cinta adalah standarisasi kualitas manusia. Tanpa cinta seorang manusia hanya berupa seonggok daging rabies. Berlari hingga terjatuh menangis bukan berarti cinta anda sederhana. Tapi, kesederhanaan cinta yang membuat orang normal bertahan hidup. Andai cinta datang bukan karena tahta ataupun paras. Cinta bahkan datang dari mana saja. Layaknya akar mencari sumber air di tanah. Sehingga cinta itu menghidupkan.
Kesalahan bukan berasal dari cinta. Kesalahan berasal dari nafsu manusia. Manusia tetap saja daging, daging adalah dunia. Nafsu adalah keduniawian sampai akhir jaman. Cinta tidak menyiksa, cinta bebas terbang, tapi terpenting cinta tidak menjerumuskan.
Ingat !!! Kita bukanlah Tuhan. Jangan terus menerus menuntut kesempurnaan hadir dengan cinta. Cinta sempurna hanyalah cinta Tuhan kepada manusia sekalipun tidak beragama. Cinta sempurna, cinta yang tidak menuntut apa-apa. Cinta sempurna tidak selalu dua arah. Cinta sempurna ikhlas dan tidak meminta balik.
Itulah Tuhan Maha Pengasih. Itulah Tuhan Maha Pemurah. Itulah Tuhan Maha Pemberi Cinta.
Saya manusia, bukan jurnal ilmiah. Segala yang keluar dari hati dan pikiran saya tidaklah objektif. Saya sangat subjektif tidak munafik. Saya persembahkan tulisan ini untuk siapa saja yang pernah atau masih mencintai saya.
Cinta adalah standarisasi kualitas manusia. Tanpa cinta seorang manusia hanya berupa seonggok daging rabies. Berlari hingga terjatuh menangis bukan berarti cinta anda sederhana. Tapi, kesederhanaan cinta yang membuat orang normal bertahan hidup. Andai cinta datang bukan karena tahta ataupun paras. Cinta bahkan datang dari mana saja. Layaknya akar mencari sumber air di tanah. Sehingga cinta itu menghidupkan.
Kesalahan bukan berasal dari cinta. Kesalahan berasal dari nafsu manusia. Manusia tetap saja daging, daging adalah dunia. Nafsu adalah keduniawian sampai akhir jaman. Cinta tidak menyiksa, cinta bebas terbang, tapi terpenting cinta tidak menjerumuskan.
Ingat !!! Kita bukanlah Tuhan. Jangan terus menerus menuntut kesempurnaan hadir dengan cinta. Cinta sempurna hanyalah cinta Tuhan kepada manusia sekalipun tidak beragama. Cinta sempurna, cinta yang tidak menuntut apa-apa. Cinta sempurna tidak selalu dua arah. Cinta sempurna ikhlas dan tidak meminta balik.
Itulah Tuhan Maha Pengasih. Itulah Tuhan Maha Pemurah. Itulah Tuhan Maha Pemberi Cinta.
Saya manusia, bukan jurnal ilmiah. Segala yang keluar dari hati dan pikiran saya tidaklah objektif. Saya sangat subjektif tidak munafik. Saya persembahkan tulisan ini untuk siapa saja yang pernah atau masih mencintai saya.
Komentar
Posting Komentar