Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Beragama Bukan Menjauhi Sesama

Terus terang fenomena orang Indonesia akhir-akhir ini yang sering ditemui waktu kuliah. Banyaknya orang muslim yang menjelek-jelekkan kaum kafir. Idealisme yang cuma sebatas status facebook menurut saya. Masih sering pake laptop buatan orang kafir dan segala macam yang bersinggungan keras dengan hal itu. Saya beragama Katolik, bukan berarti saya punya kebencian mendalam pada agama Islam. Keluarga saya termasuk keluarga plural atau majemuk di mana banyak agama yang dianut oleh pribadi yang berbeda di dalam keluarga saya. Dari awal saya kecil tidak diajari kebencian mengenai hal bodoh yang bersinggungan dengan agama lain. Jaman sudah semakin maju dengan segala jenis teknologi yang ditemukan, entah kenapa masih ada pikiran kolot yang otaknya dipenuhi pasir gurun dan kotoran unta. Fenomena yang paling baru ketika Jokowi resmi jadi capres PDIP, kemudian ada tulisan kalo mereka didukung kaum kafir. Tidak perlu khawatir kalo hal tersebut mengganggu kita, selama kita punya pola pikir yang lebi...

Susah Banget Cocok

17 Desember 2013 merubah segala hal yang sebelumnya sempit menjadi luas. Mencocokkan segala sesuatu dengan diri sendiri itu tergolong suatu hal yang tidak gampang. Baik itu jodoh ataupun pekerjaan. Tantangan yang didapat adalah ketika kita merasa objek tersebut cocok bagi diri kita, malahan objek tersebut yang memberikan reaksi penolakan. Entah kenapa kali ini ada kenikmatan tersendiri menjadi free man . Jadi seseorang yang bebas pergi dan bercerita dengan siapa saja. Semua itu dengan resiko tidak ada sosok wanita spesial yang diharapkan. Mulai timbul banyak pemikiran, apakah yang sedang terjadi ? Dulu kalo mau pacaran sama orang kalo udah kadung sayang ya udah gak mikirin sekeliling langsung eksekusi terus jadi. Kalo sekarang bisa jadi berpikir berulang kali dan bisa jadi masih tidak mau peduli dengan pencarian pendamping. Sekarang lagi susahnya cari pekerjaan, ditolak sana-sini bahkan sama teman sendiri. Cowok kok jadi cemen gini, semacam mengalami trauma untuk berperasaan lebih da...

Berhenti Sejenak

Masih tersimpan jelas di kepala memori esok hari satu tahun yang lalu. Ketika sebuah kebahagiaan dan harapan baru bermula dari seseorang yang tidak pernah diharapkan kedatangannya. Kebahagiaan itu ternyata hanya bertahan lebih kurang 9 bulan lamanya. Dua hari setelah hari wisuda yang tidak bakalan diulang di kemudian hari. Sepanjang kebahagiaan itu, muncul harapan kebahagiaan lain akan datang. Terlalu banyak harapan yang dibebankan untuk seorang manusia. Hidup memang tidak selamanya bahagia dan selalu mencari titik terang dari suatu kesedihan ketika habis bahagia itu. Seperti tidak percaya rasanya hal ini akan terjadi. Segala usaha telah dicoba untuk bangkit. Namun ternyata bayangan kebahagiaan masa lalu masih jelas menghantui pikiranku. Sempat datang seseorang untuk menghapus bayangan mengerikan itu, sepertinya bayangan tersebut masih layaknya rantai makanan yang memakan habis cahaya kecil yang datang. Ya sudah semua sudah terjadi dan ini salahku. Selalu ada kata harusnya untuk sebuah...