Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Bergerak dan Terbanglah Tinggi

Jadi makhluk yang punya banyak kekurangan itu biasa. Saya ini bukan orang biasa. Tidak biasa bukan berarti luar biasa, bisa jadi tidak layak. Saya mengaku sering mengurangi kemampuan orang lain. Membuat bidadari cantik bersayap indah menjadi lumpuh. Lumpuh yang hanya bisa berjalan kecil di tanah. Jarak yang di tempuh jelas pendek. Layaknya burung yang biasa terbang tinggi. Semakin tinggi burung terbang semakin segar udara yang dihirup. Semakin tinggi burung terbang semakin indah pemandangannya. Burung menurut saya adalah binatang tidak berdosa yang tahu diri. Dia cuma tahu caranya terbang, tidak sampai hati menyiksa. Sekalipun sedikit predator burung pada umumnya lebih suka makan biji-bijian. Burung tahu bagaimana cara menghibur manusia. Sekalipun keberadaan burung seringkali dikambinghitamkan sebagai sumber penyakit. Burung yang saya ceritakan bukanlah burung yang sembarangan. "Merpati Putih Berarak Pulang" bahkan mampu jadi inspirasi seniman dengan keberadaannya. Indah wakt...

Cinta itu Melumpuhkan

Sebuah kehidupan berasal dari cinta. Suatu cinta bukan keajaiban yang sama sekali tidak bisa dinalar. Cinta adalah suatu dasar kita menjadi suatu nafas yang berarti. Terdiam ketika ada cinta datang dan pergi. Berawal dari sebuah udara yang berhembus, cerita yang beredar, bahkan potret mata semata. Saya duduk termenung seakan menonton film lama yang belum tentu bagus ratingnya. Cinta adalah standarisasi kualitas manusia. Tanpa cinta seorang manusia hanya berupa seonggok daging rabies. Berlari hingga terjatuh menangis bukan berarti cinta anda sederhana. Tapi, kesederhanaan cinta yang membuat orang normal bertahan hidup. Andai cinta datang bukan karena tahta ataupun paras. Cinta bahkan datang dari mana saja. Layaknya akar mencari sumber air di tanah. Sehingga cinta itu menghidupkan. Kesalahan bukan berasal dari cinta. Kesalahan berasal dari nafsu manusia. Manusia tetap saja daging, daging adalah dunia. Nafsu adalah keduniawian sampai akhir jaman. Cinta tidak menyiksa, cinta bebas terbang,...

Kamu itu Teman apa Jelangkung ???

Sejak dari dalam kandungan kita sudah punya teman. Aneh rasanya padahal ngomong aja masih belajaran. Tau nggak sih? Tuhan itu baik banget sama kita. Salah bukti nyata dan paling tidak kita rasakan sama sekali. Tuhan berikan kita modal teman kita diawal hidup kita. Teman abadi yang malah ada garansi kesetiaan di dalamnya. Tuhan bukan layaknya programmer di game-game pada umumnya. Misalnya pada game sepakbola, di awal pemain yang diberikan itu sangat amatir dan skillnya jelek. Kalo Tuhan, modal yang diberikan buat kita hidup sejak keluar dari rahim yaitu teman terbaik selama hidup. Mereka adalah keluarga kita terutama orang tua kita yang tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang. Hidup kita pasti berubah dan kita nggak lagi cuma ngedot sama ngempeng aja kerjaannya. Mulailah datang bencana baru yang menyebabkan kita mengerti hal baik dan buruk, namanya "Sekolah". Bayangkan kalo kita nggak sekolah mungkin kita bisa berbahagia sampek sekarang nggak dililit sama diperbudak tugas...

Awal Tahun, Awal Perbaikan

Waktu itu jalannya cepet banget, nggak kerasa udah sampai di Tahun 2013. Yang namanya satu tahun itu kalo di logika lama. Otomatis banyak hal pula yang dialami dan dilakuin di tahun kemarin. Di tahun kemarin tepatnya 2012. Banyak banget cobaan dimulai tepatnya itu berumur 20 tahun menjelang 21. Kalo orang bicara tentang masa muda dari tiga hal seperti waktu, uang, dan energi yang tidak dimiliki jelas uang. Waktu dan energi yang dimiliki ini kalo salah dimanfaatkan bisa fatal. Laki-laki pada umumnya yang normal, cobaan terberat wanita. Begitu pula 2012 itu berjalan dan faktor utama cobaan adalah wanita. Ada peribahasa Gajah di pelupuk mata tak tampak, Semut di seberang pulau tampak. Cocok banget kalo mau diabaratin sama kesalahan di tahun kemarin. Keluarga yang malah jadi penolong utama menjadi geser kedudukannya dengan pacar. Dan ending selalu diselamatkan oleh keluarga. Keluarga yang saya maksutkan di sini adalah Mami, Mbah Putri, dan Mbah Kakung. Yang tidak disebutkan jangan merasa...