Langsung ke konten utama

Movie Maniac

Pada umumnya semua orang sangat suka baca koran di pagi hari . Serupa pula dengan saya , setiap pagi pun saya juga suka membaca kora . Tetapi perbedaannya , Saya tidak seberapa tertarik dalam hal politik , hukum dan perekonomian . Semua bidang itu tugas para pejabat di gedung DPR sana . Kalo saya buka koran sudah ada skala prioritasnya . Mungkin bisa saya sebutkan dari yang terpenting hingga yang paling tidak penting . Berikut skala 1-5 hal yang penting dan tidak :

1 . Buka kolom film-film yang lagi ditayangin di bioskop kesayangan "saya" .
2 . Lihat berita olahraga .
3 . Dulu sih masih ada yang jamannnya konsextasi , sebuah forum yang isinya bahas gituan terus .
4 . Baca orang berprestasi .
5 . Baca headline berita di koran , dengan syarat kalo itu menarik dan patut dibaca .

Dari sebuah skala prioritas saya dalam baca koran di atas . Saya tidak bermaksud menjelaskan satu persatu ataupun sombong . Yang saya akan bahas di sini mengenai prioritas saya dalam melihat film-film yang lagi ditayangin di bioskop . Saya melihat kolom tersebut bukan berarti saya tidak punya maksut tertentu .

Maksut saya ya jelas mau nonton dan gag mau ketinggalan perkembangan film . Hobi ini terkadang juga sangat mengganggu untuk kantong dan waktu . Menonton film di bioskop tentunya dikenakan biaya . Per tiket jika Hari Senin - Kamis di Surabaya harganya 15 ribu rupiah , belum lagi makannya . Kalo Jumat 20 ribu dan 25 ribu pas liburan . Harga ini berlaku buat Bioskop yang tulisannya 21 dan pake angka biasa . Kalo angkanya itu Romawi bisa lebih mahal sampek 25 persen kalo nggak salah .

Harga di atas hanya sekedar informasi . Hobi melihat film ini mulai muncul sejak saya SMA . Pada awalnya hanya iseng-iseng sama pacar , terus nonton . Eh waktu itu gedung bioskop sama sekolah jaraknya bisa dibilang teramat sangat dekat . Dan mulailah sering saya ke sana . Tentu saja di temani oleh 1 orang minimal . Dan semenjak saya kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya . Dengan banyaknya tugas dan evaluasi segala macem , malah hal ini bikin saya berusaha mencari hiburan biar ga jadi gila .

Rekor saya nonton film di bioskop pernah sampek 5 kali dalam seminggu . Dan bahkan pernah 2 kali sehari . Addicted istilah kerennya , alias kecanduan . Lama-lama duit jadi kurang , kurang dan habis . Tapi bukan berarti hobi saya ini gag ada manfaatnya . Manfaatnya juga ada banyak . Manfaat pertama jelas biar bisa bikin fresh pikiran yang uda ruwet mikirin macem . Di sisi lain sebuah dunia perfilman , di setiap film banyak terdapat nilai-nilai moral yang diajarkan dan ditularkan secara audio visual . Dan bukan tidak mungki lagi , sebuah film bisa membuat para penikmatnya menjadi termotivasi .

Di bioskop jelas tempatnya enak daripada liat di rumah pake TV atau laptop . Sound System yang di Studionya pun sudah di set sebaik mungkin . Pokoknya banyak lebihnya kalo nonton langsung di bioskop . Tapi bukan berarti nonton di bioskop sudah nyaman 100 persen . Bioskop sebagus apapun yang sudah pernah saya kunjungi pasti pernah terdapat kesalahan teknis . Bukan manusia aja yang nggak luput dari kesalahan, tapi bioskop juga .

Sering rasanya film-film yang diputer tiba diskip atau dipotong gitu aja . Hal ini sering bikin para penontonnya langsung ilfeel . Dan sering juga sound systemnya error sampai-sampai gag ada suaranya atau malah keluar suara berisik yang bener-bener bikin ganggu . Pernah juga ada di salah satu gedung bioskop di Surabaya mati lampu . Cuma bisa nahan kecewa uang yang udah di bayar gag sebanding sama kualitas .

Kita di bioskop nonton tentu aja gag sendirian , dan pasti barengan sama puluhan orang yang sama sekali gag kenal dan gag tau latar belakangnya . Pernah ketemu ada penonton yang ketiduran sampek ngorok keras . Terus ada pula yang kakinya nendang-nendang kursi depannya . Pengalamanku yang paling parah ada satu . Waktu itu film yang diputer adalah film kartun anak-anak . Tentu saja di dalamnya tidak terdapat hal-hal yang menjurus . Tetapi betapa sangat terkejutnya . Ketika saya menoleh ke samping terdapat sepasang lesbian yang dengan nikmatnya berciuman bibir satu sama lain . Bener-bener mengganggu dan ngerusak feel .

Film yang saya tonton biasanya yang luar negeri . Tapi bukan berarti saya juga gag pernah ataupun jarang menonton film buatan negeri . Film bagus buatan negeri yang terakhir saya tonton yaitu "Alangkah Lucunya Negeri Ini ". Two Thumbs Up buat Bapak Dedy Mizwar . Tau sendirilah kenapa males ngeliat film dalem negeri . Kebanyakan ngeliatin esek-eseknya aja . Gag ada pesan moralnya sama sekali . Malahan mereka saking jeniusnya memadukan unsur horor dan sensual , jadilah film dengan genre baru "Hantu Mesum". Kasian banget si Hantu gag salah apa-apa namanya dicemarin jadi pemain film panas . Ternyata emang bener ada kata-kata jenius itu gag jauh beda daripada idiot . Itulah ironi dari pengakal adanya kebobrokan dunia persinemaan di Indonesia .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Burger

Makanan yang sering banget muncul waktu kartun Spongebob Squarepant. Dimana waktu di kartun ini makanan ini dipuja-puja jadi makanan terenak dan membawa kebahagiaan. Ya terlepas dari realita kartun tadi, bagi saya burger ini punya arti sendiri pada hidup. Krabby Patty di Serial Spongebob Squarepants Ditemukan pertama kali sekaligus merupakan makanan khas kota Hamburg, Jerman. Ialah sebuah makanan yang terdiri dari tumpukan dua roti bundar ata bun yang biasanya terdapat daging, sayuran bawang serta saus di antaranya. Kalo di Indonesia dapat kita beli di restoran cepat saji. Ada hal unik yang menurut saya bisa dilihat dari hamburger atau burger ini. Prinsip utama burger adalah dua roti bundar yang menjadi alas serta penutup roti ini. Sedangkan isinya bisa diubah sesuai dengan selera. Burger ini banyak sekali macamnya dan sangat fleksibel sekali, sesuai dengan kehidupan setiap orang berbeda namun punya dasar yang sama sebenarnya. Dua roti bundar tadi bisa diibaratkan bagaimana keh...

Bergeser Seperti Semula Lutut Saya

Semua terjadi begitu cepat, tanpa terasa muncul kehancuran masa depan di pikiran. Dislokasi lutut bukan hal sepele buatku. Pertandingan basket tempo hari seakan menjadi hari terakhir berolah raga. Keadaan sehat walafiat pun sekejap sirna dari bayangan cacat dan trauma seumur hidup. Harapan hidup nikmat berasa hilang dalam secepat kilat. Si Maria main ke rumah waktu tadi siang. Tanpa sengaja pacar saya ini duduk di lutut saya. Sekejap saya berteriak kesakitan karena lutut saya bergeser dari tempat sewajarnya. Saya berusaha berteriak minta tolong pada siapapun, namun hingga dua jam segala jerih payah seakan sirna. Klinik di perumahan pun tidak berani berbuat apa-apa. Waktu itu posisi saya sedang berada di lantai 2. Pikiran saya hanya ada kata "Rumah Sakit". Bergerak sesenti pun benar-benar menambah rasa sakit pada lutut saya. Sopir Taksi pun menyerah untuk mengevakuasi saya ke Rumah Sakit. Saya memutuskan untuk meminta jasa ambulan dari rumah sakit terdekat. Ambulan pun sedang...

Surat Untuk Sang Wahai

 Kenapa surat ini bertuliskan untuk sang wahai ? Bukan kah wahai itu hanyalah sebuah kata sambung di depan yang berarti penekanan untuk subjek itu sendiri. Dan kenapa Sang Wahai ? bukannya Wahai itu di depan ? bukannya di belakang ?. Semua pertanyaan ini akan terjawab ketika aku bertemu sebuah sosok yang bisa menjadi penekanan untuk semua hal yang diusahakan. Jadi maksudnya siapa ? Maksud dari Sang Wahai adalah Calon istri dan ibu dari anak-anakku kelak. Kenapa saya mencantumkan kata ibu setelah istri ? Bukan kah wajib hukumnya bahwasanya peran ibu lebih penting dibandingkan peran istri ? Saya pun setuju posisi ibu jadi sebuah jabatan tertinggi yang diberikan kepada manusia dan hanya diberikan kepada wanita saja. Lalu kenapa calon istri yang disebut pertama ? dan kenapa seakan-akan menjadi sebuah prioritas untuk diperbincangkan ? Jawabannya adalah tidak semua istri akan mendapat kepercayaan menjadi seorang ibu. Disini saya tidak sedang berbicara "Bagaimana cara menjadi sosok ibu y...