Hidup itu dinamis. Kedinamisan hidup inilah yang membuat manusia tidak lemah. Dinamis memiliki arti yang tidak diam dan selalu bergerak. Hidup bergerak sesuai dengan kehendak-Nya. Semua terjadi dengan maksut yang baik. Saya selalu percaya akan datangnya pelangi setelah hujan badai turun.
Sekarang ini memang saya bukan siapa-siapa. Bahkan saya sendiri tidak tahu untuk apa saya hidup di dunia ini jika hanya menyakiti dan menjadi beban orang lain. Setiap hari saya bernafas seiring itu pula saya memberikan beban orang lain. Bisa dibilang karbon dioksida sebagai emisi pernafasan saya menyesakkan orang lain.
Ketika datang masanya susah, saya sebut itu apes. Saya beri sebutan itu karena saya yakin sesuatu yang jelek itu bukanlah Kehendak Tuhan melainkan kecerobohan saya sebagai ciptaan-Nya. Kebodohan saya lakukan waktu jam 12 malam kurang 15 menit sekitar 2 minggu yang lalu. Saya tidak sengaja menjatuhkan laptop saya. Dan itu mau mengumpul tugas yang deadline jam 12 malam, jelas banget pasti tidak sempat.
Akhirnya pasrah, mulai mengerjakan tugas dari awal dan baru dikumpul jam 2 pagi lebih 20 menit kalau tidak salah. Semua data yang di laptop pun raib seketika. Diantaranya data penting dan tidak ada cadangannya.
Kejadian ini benar-benar mengingatkan saya beberapa tempo lalu. Sempat ini terjadi pada telepon genggam saya sehingga datanya hilang semua. Hingga sampai kehilangan atm di tempat yang jauh dari rumah, konsekuensinya jelas tidak bisa makan.
Semua ini datang karena ada sebab. Tuhan masih sangat sayang sama saya. Semua ini datang ketika saya mulai jarang berdoa dan hanya mementingkan hal duniawi. Saya termasuk salah satu manusia yang intensitas berdoa tiba-tiba meningkat ketika ada masalah.
Beberapa masalah yang datang tersebut secara tidak langsung mengharuskan saya untuk meminta pertolongan kepada Tuhan. Saya percaya dan masalah itu tiba-tiba selesai terkadang tanpa alasan yang jelas. Cukup hanya bermodalkan keyakinan dan selalu percaya maka masalah selesai.
Wujud doa nyata doa saya ini yaitu dengan diberikannya orang tua yang baik hati. Orang tua saya bagaikan pahlawan yang sangat hebat bagi saya, yaitu ibu saya. Ibu saya adalah orang yang mampu membesarkan saya sendirian dengan penuh pengorbanan.
Beliau kemarin berulang tahun dan saya belum sempat mengucapkan selamat. Beliau meskipun dalam sakitnya masih sempat bekerja dan memikirkan kebutuhan kuliah saya. Beliau terbaik dengan segala kekurangan yang ada, beliau bisa jadikan itu sebagai suatu berkah. Terima Kasih Mamiku Tersayang
Sekarang ini memang saya bukan siapa-siapa. Bahkan saya sendiri tidak tahu untuk apa saya hidup di dunia ini jika hanya menyakiti dan menjadi beban orang lain. Setiap hari saya bernafas seiring itu pula saya memberikan beban orang lain. Bisa dibilang karbon dioksida sebagai emisi pernafasan saya menyesakkan orang lain.
Ketika datang masanya susah, saya sebut itu apes. Saya beri sebutan itu karena saya yakin sesuatu yang jelek itu bukanlah Kehendak Tuhan melainkan kecerobohan saya sebagai ciptaan-Nya. Kebodohan saya lakukan waktu jam 12 malam kurang 15 menit sekitar 2 minggu yang lalu. Saya tidak sengaja menjatuhkan laptop saya. Dan itu mau mengumpul tugas yang deadline jam 12 malam, jelas banget pasti tidak sempat.
Akhirnya pasrah, mulai mengerjakan tugas dari awal dan baru dikumpul jam 2 pagi lebih 20 menit kalau tidak salah. Semua data yang di laptop pun raib seketika. Diantaranya data penting dan tidak ada cadangannya.
Kejadian ini benar-benar mengingatkan saya beberapa tempo lalu. Sempat ini terjadi pada telepon genggam saya sehingga datanya hilang semua. Hingga sampai kehilangan atm di tempat yang jauh dari rumah, konsekuensinya jelas tidak bisa makan.
Semua ini datang karena ada sebab. Tuhan masih sangat sayang sama saya. Semua ini datang ketika saya mulai jarang berdoa dan hanya mementingkan hal duniawi. Saya termasuk salah satu manusia yang intensitas berdoa tiba-tiba meningkat ketika ada masalah.
Beberapa masalah yang datang tersebut secara tidak langsung mengharuskan saya untuk meminta pertolongan kepada Tuhan. Saya percaya dan masalah itu tiba-tiba selesai terkadang tanpa alasan yang jelas. Cukup hanya bermodalkan keyakinan dan selalu percaya maka masalah selesai.
Wujud doa nyata doa saya ini yaitu dengan diberikannya orang tua yang baik hati. Orang tua saya bagaikan pahlawan yang sangat hebat bagi saya, yaitu ibu saya. Ibu saya adalah orang yang mampu membesarkan saya sendirian dengan penuh pengorbanan.
Beliau kemarin berulang tahun dan saya belum sempat mengucapkan selamat. Beliau meskipun dalam sakitnya masih sempat bekerja dan memikirkan kebutuhan kuliah saya. Beliau terbaik dengan segala kekurangan yang ada, beliau bisa jadikan itu sebagai suatu berkah. Terima Kasih Mamiku Tersayang
Komentar
Posting Komentar